Follow Us On Facebook

Slidershow

PUPUK SAWIT TERBAIK

TEKNOLOGI  PIKAT NASA  KELAPA SAWIT

Sawit sebuah harapan dan realita dari salah satu produk perkebunan di negeri ini.

Data Dirjen pertanian menunjukkan bahwa produksi aktual tanaman sawit ini masih jauh dari potensi yang seharusnya bisa dicapai. Produktivitas per hektar aktual baru mencapai angka 15000 kg/ha/th, dari potensi 30000 kg, sehingga masih ada angka 15000 kg sbg “cadangan atau bisa dikatakan losses produksi” yang tidak kita manfaatkan

Lalu apa dan bagaimana kita memulai langkah untuk mendapatkan kembali cadangan atau kehilangan tersebut...?

Memulai menanam dengan jenis atau varietas bibit bersertifikat dari produsen bibit yang telah diakui mutunya.

Lakukan perawatan tanaman, dengan sanitasi /Pruning 9 bulan sekali (periodik), Pruning selektif (untuk TBM) dan Kastrasi untuk TBM 3, agar mendapatkan tanaman muda yang baik.

Panen dengan bersih (pengutipan Brondolan ) dan jangan sampai pelepah sengkleh ataupun membentuk” gantungan baju”, yang dapat mengakibatkan brondolan tersembunyi diketiak daun dan tumbuh menjadi kenthosan (gulma).

Pengendalian hama dan penyakit. Banyak perusahaan yang telah menggunakan musuh alami untuk pengendalian hama tikus, yaitu dengan mengembangkan species burung hantu ( Tito Alba)

Pemupukan. Antara lain memberi pupuk seimbang baik makro maupun mikro dengan, jenis, dosis, sasaran, waktu, dan macam pupuk sehingga terpenuhi kebutuhan unsur hara tanaman.

Penyebab petani kelapa sawit menjadi gagal adalah :

1. Menggunakan lahan yang tidak layak untuk kelapa sawit
Karena harga tanah semakin meningkat maka banyak petani yang membeli lahan kelas III hingga kelas empat seperti areal gambut dalam pada saat hujan rawan banjir sehingga semua tanaman kelapa sawit petani akan mejadi mati.

2. Menggunakan bibit palsu

Karena tidak memiliki informasi yang memadai maka banyak petani memilih jalan pintas dengan menanam bibit kelapa sawit palsu akibatnya sudah bisa di prediksi produksi yang di hasilkan jauh dari harapan dan memiliki kontaminasi dura yang sangat tinggi sehingga buah petani sering di sortasi di PMKS.



3. Keahlian petani kurang
Banyak petani seperti informasi di atas bukan petani kelapa sawit karena tergiur dengan potensi bisnis ini maka beralih dari tanaman palawija, pangan dan ternak untuk mencoba peruntungan berkebun sawit. Sudah pasti kemampuan yang di miliki juga masih sangat rendah padahal tanaman kelapa sawit membutuhkan perawatan ekstra (seperti pemupukan, pengendalian gulma, menunas, perawtan jalan, dan lain-lain) untuk dapat berproduksi secara maksimal.

4.Pupuk palsu

Petani kelapa sawit juga sering menjadi incaran para pelaku pupuk palsu karena kebutuhkan pupuk sawit yang tinggi maka pemalsu pupuk mencoba untuk masuk. Kemampuan petani untuk menganalisa pupuk yang rendah dan tergoda harga yang murah membuat mereka gampang terkenan pupuk palsu. Akibat penggunaan pupuk palsu adalah tanaman kelapa sawit menjadi tidak berbuah sesuai harapan.


Untuk Menjawab Tantangan adanya “cadangan atau bisa dikatakan losses produksi” dengan bangga PT NATURAL NUSANTARA menghadirkan.....

Teknologi PIKAT NASA Kelapa Sawit Dapat Membantu Pembudidayaan Kelapa Sawit Secara Organik Untuk Memperoleh Kestabilan Produksi Sekaligus Menjaga Kelestarian Lingkungan.

Manfaat Teknologi PIKAT NASA Pada Kelapa Sawit. 
  • Mempercepat Pertumbuhan Kelapa Sawit, 
  • Meningkatkan Hasil Panen Kelapa Sawit Baik Dari Sisi Bobot/Berat Buah Sawit Dan Masa Panen Lebih Awal, 
  • Masa Panen Puncak Lebih Lama,
  • Usia Produksi Lebih Lama. 
  • Meningkatkan Kualitas Hasil Panen, 
  • Meningkatkan Daya Tahan Tanaman Terhadaap Serangan Hama Dan Penyakit, 
  • Memperbaiki Tanah Yang Rusak Atau Mengembalikan Kesuburan Tanah, 
  • Mengurangi Pemakaian Pupuk Kimia,Menguntungkan Secara Keuangan  

SAYA YAKIN DAN PASTI ANDA SETUJU SEGERA LAKUKAN PERUBAHAN
KEGAGALAN PRODUKSI TAK AKAN TERJADI LAGI

Cara Penggunaan Produk NASA pada Kelapa Sawit

1. PEMBIBITAN  Penyemprotan bibit :
3 tutup btl POC NASA + 1 tutup btl HORMONIK  untuk 1 tangki aplikasi   2 minggu sekali.
Penyiraman bibit :  3 tutup btl POC NASA + 1 tutup btl HORMONIK  tambahkan 10 lt air, ambil 1 gelas aqua siramkan untuk 1 polibag aplikasi 2 minggu sekali.

2. TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM)
Siram 0,5 kg SUPERNASA untuk 25 batang tanaman setiap 4 bulan sekali  
Semprot   3-5 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik /tangki / 1-2 bulan sekali  Umur 1-2 tahun  1 kg SUPERNASA   untuk 25 batang tanaman setiap 4 bulan sekali  Semprot   3-5 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik /tangki / 1-2 bulan sekali  Umur 2-3 tahun  3-6 kg SUPERNASA untuk 1 hektar / 4 bulan.

3. TANAMAN MENGHASILKAN (TM) 
Pilihan Utama = 3 kg POWER NUTRITION  + supernasa granule 3 sak/ hektar / 4 bulan sekali. 
Pilihan Standar = 1,5-3 kg POWER NUTRITION + 1,5-3 kg SUPERNASA / hektar / 4 bulan. 
Pilihan Minimal = 3-6 kg SUPERNASA / hektar / 4 bulan.

CATATAN
Sebelum melakukan pemupukan wajib cek ph tanah, atau pemberian kapur dolomit 1 kg/pohon minimal 6 bln sekali

Tabel pemupukan


INFORMASI DAN KONSULTASI

HOT LINE : 

0813-2691-2561 - 0878-3938-3561

MENGENAL HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SAWIT

CARA MENGATASI DAN MENCEGAH PENYAKIT JAMUR GANODERMA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Pembusukan akar)


Gunakan 1 kotak Natural GLIO (100 gram) ditambah 3 sendok makan gula pasir dan 10 liter air (jangan menggunakan air PAM dan jangan air panas). - Natural GLIO dan gula pasir dimasukkan ke dalam ember yang berisi air 10 liter tersebut, diaduk-aduk dengan tangan sampai larut sampai tercampur rata. - Setelah itu siramkan ke pangkal batang sawit yang terkena jamur Ganoderma (baik yang sudah mati atau   yang masih hidup). - Tiap batang Sawit disirami 1 liter cairan GLIO melingkari pangkal batang pada tanaman sawit.

Peringatan:

Aplikasinya harus dilakukan pada sore hari sekitar jam 16.00 s/d jam 18.00 agar larutan Natural GLIO tidak terkena sinar matahari. - Pada tanaman yang terserang berat, tidak bisa diatasi dengan Natural GLIO, tetapi harus tetap diberi lartan Natural GLIO agar sumber penyakitnya bisa diatasi sehingga tidak pindah/ menular ke tanaman kelapa sawit  yang ada di sekitarnya.




BUSUK PUCUK DI KELAPA SAWIT

Serangan penyakit pucuk busuk (bud rot) haruslah diwaspadai pelaku sawit karena menyerang tanaman muda. Membuat pertumbuhan tanaman tidak sempurna.

Dalam buku Bertanam Kelapa karangan Djoehana Setyamidjaja, menyebutkan penyakit pucuk busuk juga menyerang tanaman kelapa sebagai akibat serangan jamur Phytophthora palmivora, Erwinia sp., Bacillus sp.,gangguan fisiologis dan diduga akibat sambaran petir. Gejala serangan dapat terlihat dari pembusukan di bagian pucuk atau tunas bakal daun yang masih muda sebelum tumbuh ke luar. Setelah itu, pembusukan ini menjalar ke bagian lain yang sekitarnya. Dampaknya, pelepah akan mati dan layu. Di daun yang belum tua akan berakibat pangkalnya terserang dan membusuk lalu menjadi menguning.

Tanaman kelapa sawit yang berada di lahan basah mestilah waspada karena serangan lebih intens di daerah tersebut. Ada beberapa gejala penyakit bud rot antara lain jamur berwarna pucat, condong dan akhirnya patah. Lalu sedikit demi sedikit daun bawah berwarna kuning suram, tidak mengkilat, dan menjadi coklat.

Serangan paling mengkhawatirkan berada di titik tumbuh disini apabila batang dilubangi akan keluar cairan berwarna kuning yang berbau busuk. Jika hal ini terjadi, dampak yang dirasakan tanaman sawit adalah batang tanaman menjadi kerdil, kurang berisi dan tumbuh tidak normal
Untuk pengendalian penyakit ini bisa dilakukan sejumlah opsi sebagaimana yang terdapat dalam beberapa referensi. Antara lain tanaman yang yang sudah terserang penyakit ini sebelum titik tumbuhnya busuk dapat dipotong seluruh jaringan yang sakit. Posisi jaringan ini berada agak di bawah bagian yang terinfeksi. Setelah itu dapat dioleskan fungisida sistemik binomil dengan dosis 5 gram per pohon. Cairan fungisida diberikan pada bagian yang telah dipotong untuk melindungi dari serangan mikroorganisme. Supaya hasil fungisida lebih optimal dapat ditambah dengan perekat perata AERO810, dosisnya 5 ml. Apabila gejala serangan sudah dirasakan cukup berat maka pohon harus segera dibongkar





VIDEO KESAKSIAN 

PERAWATAN PEMBIBITAN


TANAMAN BELUM MENGHASILKAN




TANAMAN MENGHASILKAN

DISTRIBUTOR RESMI PT NATURAL NUSANTARA

BAMBANG HENDRIYANTO

KONTAK /WA/SMS087839383561 - 081326912561

PENYAKIT – PENYAKIT YANG SERING MENYERANG TANAMAN KELAPA SAWIT

Tanaman kelapa sawit tidak lepas dari Hama penyakit tumbuhan (HPT). Jenis-jenis penyakit yang menyerang tanaman kelapa sawit, yaitu :

PENYAKIT TAJUK (Crown disease)

Penyakit tajuk umumnya dijumpai pada tanaman muda berumur 1-4 tahun di lapangan. Penyakit bersifat genetis dan akan sembuh dengan sendirinya. Penyebab penyakit belum diketahui secara pasti. Penyakit akan menyebabkan terlambatnya tanaman memasuki periode generatif selama beberapa bulan.
Gejala serangan :
Munculnya pelepah daun yang tidak membuka sempurna dan bengkok pada pertengahannya dimana anak-anak daun terputus-putus
Pada bagian yang bengkok sering pelepah membusuk disebabkan oleh jamur sekunder seperti Fusarium sp., Phytophthora sp
Usaha untuk menekan serangan penyakit :
Bibit yang terkena penyakit tidak perlu dibawa ke lapangan dan dimusnahkan.
Pemangkasan pelepah sakit untuk mengurangi serangan penyakit.

PENYAKIT BUSUK PUPUS (Spear rot disease)

Penyakit ditemukan menyerang tanaman muda menghasilkan berumur lebih dari lima tahun. Penyebab penyakit belum diketahui dengan pasti, tetapi dari jaringan sakit yang diisolasi ditemukan : jamur Marasmius sp, Penicilium sp, Curvularia sp, Thielaviopsis serta bakteri Erwinia sp.
Gejala serangan :
Gejala awal terlihat jelas pada daun pupus yang menjadi layu, kering dan berwarna coklat abu-abu, kemudian patah pada pangkalnya
Pupus yang telah membusuk mudah dicabut, selanjutnya penyakit menyerang titik tumbuh
Gejala lebih lanjut pada tanaman terserang berat, titik tumbuh rusak sama sekali jika batang dibor akan mengeluarkan banyak cairan berwarna kuning dan berbau busuk. Pada keadaan lanjut sebagian besar daun menjadi kering dan disusul matinya tanaman
Usaha untuk menekan serangan penyakit :
Membuang semua jaringan busuk dan membakarnya.
Penuangan fungisida dan antibiotik yaitu 1 gr Benlate + 1 gr streptomycin dalam 1 liter air, dilakukan dengan interval 1 bulan.

PENYAKIT BUSUK TANDAN (Bunch rot)

Penyakit disebabkan oleh cendawan Marasmius palmivorus Sharples, suatu cendawan saprovit yang umum hidup pada bermacam-macam bahan mati/sisa makanan. Namun apabila terdapat bakal makanan yang cukup banyak cendawan mampu mengadakan infeksi pada jaringan hidup, dan dapat berubah menjadi parasit.
Gejala Serangan :
Benang-benang jamur yang berwarna putih mengkilat meluas di permukaan tandan buah. Pada tingkat selanjutnya miselium yang berada dipermukaan buah mengadakan penetrasi kedalam daging buah (mesocarp) yang menyebabkan busuk basah. Pembusukan ini sangat meningkatkan kadar asam lemak
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyakit :
Kelembapan dan faktor lingkungan tanaman.
Jarak tanam yang terlalu rapat menyebabkan daun-daun menjadi tegak sehingga kelembapan diantara pelepah daun menjadi lebih tinggi.
Bunga jantan yang dibiarkan membusuk dan TBS yang tidak dipanen akan menjadi makanan cendawan Marasmius palmivorus.

Usaha untuk menekan serangan penyakit :

1. Secara kultur teknis :
Menanam dengan jarak tanam yang sesuai dengan kelas lahan.
Membuang semua bunga dan TBS yang busuk.
Melakukan penunasan cabang daun (pruning) sebelum dan sesudah panen secara teratur di sekitar pangkal batang.
Melakukan kastrasi.
2. Secara kimiawi :
Penyemprotan fungisida dengan Antimucium WBR (ferril merkuri asetat) ditambah dengan perata Actidone (Siklo Heximide) dan Difolatan (Kaptatol) 0,7 liter/ha dengan volume semprot 150 liter/ha dengan interval 2 minggu.

PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG (Ganoderma sp)

Penyakit busuk pangkal batang yang menyerang tanaman kepala sawit disebabkan oleh jamur dari jenis Ganoderma sp.
Gejala Serangan :
Daun tombak lebih dari satu.
Kelayuan menyeluruh seperti kurang air dan hara.
Nekrosis daun tua dimulai dari pelepah terbawah.
Daun tua yang mengering sengkleh
Terbentuk buah cendawan dari pangkal batang.
Pada tanaman muda daun menguning, mengering dengan cepat dimulai dari daun pada pelepah terbawah dan akhirnya tanaman mati.
Tanaman akan mati dalam waktu 6 –12 bulan setelah timbul gejala
Usaha untuk menekan serangan penyakit :
Membersihkan sumber infeksi sebelum penanaman, terutama pada areal bekas kebun kelapa atau kebun kelapa sawit.
Tunggul-tunggul, sisa-sisa akar sekitar tunggul dibongkar, dikumpulkan untuk dibakar. Batang tua dipotong-potong, dikumpulkan, dirumpuk dan dibakar.
Peracunan tanaman tua sebelum ditebang dapat mengurangi serangan Ganoderma pada generasi berikutnya.
Menanam bibit yang akarnya belum menembus polybag atau jika terjadi pelukaan akar harus dioles dengan protektan (Colter)
Upaya mencegah penyebaran serangan penyakit dalam kebun :
1. Sensus pokok
Sensus dilakukan terhadap tanaman umur 4 tahun. Pokok-pokok yang terserang penyakit diberi tanda dan segera ditumbang.
2. Pembongkaran pokok.
Tanaman yang diberi tanda diracun dengan menggunakan Sodium arsenit atau Gramaxon ataupun jenis lainnya pada batang yang segar agar cepar bereaksi. Pokok ditumbang dengan membongkar bonggol batang bersama akarnya.
3. Pembedahan (surgery)

Pembedahan dilakukan terhadap tanaman sakit yang menunjukan gejala awal pada tanaman berumur 10 tahun. Pembedahan dilakukan dengan membuang bagian yang telah membusuk sampai dijumpai jaringan yang diperkirakan masih sehat. Arah pembedahan dimulai dengan petunjuk munculnya badan buah atau mengetok batang. Bagian dalam yang membusuk dibuang, termasuk bagian yang berwarna kuning.
DISTRIBUTOR RESMI PT NATURAL NUSANTARA

BAMBANG HENDRIYANTO


KONTAK /WA/SMS087839383561 - 081326912561