TEKNOLOGI PIKAT
NASA KELAPA SAWIT
TEKNOLOGI PIKAT
NASA KELAPA SAWIT
Sawit sebuah harapan dan realita dari
salah satu produk perkebunan di negeri ini.
Data Dirjen pertanian menunjukkan bahwa
produksi aktual tanaman sawit ini masih jauh dari potensi yang seharusnya bisa
dicapai. Produktivitas per hektar aktual baru mencapai angka 15000 kg/ha/th,
dari potensi 30000 kg, sehingga masih ada angka 15000 kg sbg “cadangan atau
bisa dikatakan losses produksi” yang tidak kita manfaatkan
Lalu apa dan bagaimana kita memulai langkah untuk
mendapatkan kembali cadangan atau kehilangan tersebut...?
Lalu apa dan bagaimana kita memulai langkah untuk
mendapatkan kembali cadangan atau kehilangan tersebut...?
Memulai menanam dengan jenis atau varietas bibit
bersertifikat dari produsen bibit yang telah diakui mutunya.
Lakukan
perawatan tanaman, dengan sanitasi /Pruning 9 bulan sekali (periodik), Pruning
selektif (untuk TBM) dan Kastrasi untuk TBM 3, agar mendapatkan tanaman muda
yang baik.
Panen dengan
bersih (pengutipan Brondolan ) dan jangan sampai pelepah sengkleh
ataupun membentuk” gantungan baju”, yang dapat mengakibatkan brondolan
tersembunyi diketiak daun dan tumbuh menjadi kenthosan (gulma).
Pengendalian
hama dan penyakit. Banyak perusahaan yang telah menggunakan musuh alami untuk
pengendalian hama tikus, yaitu dengan mengembangkan species burung hantu ( Tito
Alba)
Pemupukan. Antara lain memberi pupuk seimbang baik makro maupun
mikro dengan, jenis, dosis, sasaran, waktu, dan macam pupuk
sehingga terpenuhi kebutuhan unsur hara tanaman.
Penyebab petani kelapa sawit menjadi gagal adalah :
1.
Menggunakan lahan yang tidak layak untuk kelapa sawit
Karena harga tanah semakin meningkat
maka banyak petani yang membeli lahan kelas III hingga kelas empat seperti
areal gambut dalam pada saat hujan rawan banjir sehingga semua tanaman kelapa
sawit petani akan mejadi mati.
2.
Menggunakan bibit palsu
3. Keahlian petani kurang
4.Pupuk palsu
Untuk Menjawab Tantangan adanya “cadangan atau bisa
dikatakan losses produksi” dengan bangga PT NATURAL NUSANTARA menghadirkan.....
Teknologi PIKAT NASA Kelapa Sawit Dapat Membantu
Pembudidayaan Kelapa Sawit Secara Organik Untuk Memperoleh Kestabilan Produksi
Sekaligus Menjaga Kelestarian Lingkungan.
Manfaat Teknologi PIKAT NASA Pada Kelapa Sawit.
- Mempercepat Pertumbuhan Kelapa Sawit,
- Meningkatkan Hasil Panen Kelapa Sawit Baik Dari Sisi Bobot/Berat Buah Sawit Dan Masa Panen Lebih Awal,
- Masa Panen Puncak Lebih Lama,
- Usia Produksi Lebih Lama.
- Meningkatkan Kualitas Hasil Panen,
- Meningkatkan Daya Tahan Tanaman Terhadaap Serangan Hama Dan Penyakit,
- Memperbaiki Tanah Yang Rusak Atau Mengembalikan Kesuburan Tanah,
- Mengurangi Pemakaian Pupuk Kimia,Menguntungkan Secara Keuangan
SAYA YAKIN DAN PASTI ANDA SETUJU SEGERA LAKUKAN
PERUBAHAN
KEGAGALAN PRODUKSI TAK AKAN TERJADI LAGI
Cara Penggunaan Produk NASA pada
Kelapa Sawit
1. PEMBIBITAN Penyemprotan bibit :
3 tutup btl POC NASA + 1 tutup btl
HORMONIK untuk 1 tangki aplikasi 2 minggu sekali.
Penyiraman bibit : 3 tutup btl POC NASA + 1 tutup btl
HORMONIK tambahkan 10 lt air, ambil 1
gelas aqua siramkan untuk 1 polibag aplikasi 2 minggu sekali.
2. TANAMAN BELUM MENGHASILKAN
(TBM)
Siram 0,5 kg SUPERNASA untuk 25
batang tanaman setiap 4 bulan sekali
Semprot 3-5 tutup POC NASA + 1
tutup Hormonik /tangki / 1-2 bulan sekali
Umur 1-2 tahun 1 kg
SUPERNASA untuk 25 batang tanaman
setiap 4 bulan sekali Semprot 3-5 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik
/tangki / 1-2 bulan sekali Umur 2-3
tahun 3-6 kg SUPERNASA untuk 1 hektar /
4 bulan.
3. TANAMAN MENGHASILKAN (TM)
Pilihan Utama = 3 kg POWER
NUTRITION + supernasa granule 3 sak/ hektar / 4 bulan sekali.
Pilihan Standar = 1,5-3 kg POWER
NUTRITION + 1,5-3 kg SUPERNASA / hektar / 4 bulan.
Pilihan Minimal = 3-6 kg
SUPERNASA / hektar / 4 bulan.
CATATAN
Sebelum melakukan pemupukan wajib cek ph tanah, atau pemberian kapur dolomit 1 kg/pohon minimal 6 bln sekali
Tabel pemupukan
CATATAN
Sebelum melakukan pemupukan wajib cek ph tanah, atau pemberian kapur dolomit 1 kg/pohon minimal 6 bln sekali
Tabel pemupukan
INFORMASI DAN KONSULTASI
HOT LINE :
0813-2691-2561 - 0878-3938-3561
MENGENAL HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SAWIT
CARA MENGATASI DAN MENCEGAH PENYAKIT JAMUR
GANODERMA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Pembusukan akar)
CARA MENGATASI DAN MENCEGAH PENYAKIT JAMUR
GANODERMA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Pembusukan akar)
Gunakan 1 kotak Natural GLIO (100
gram) ditambah 3 sendok makan gula pasir dan 10 liter air (jangan menggunakan
air PAM dan jangan air panas). - Natural GLIO dan gula pasir dimasukkan ke dalam
ember yang berisi air 10 liter tersebut, diaduk-aduk dengan tangan sampai larut
sampai tercampur rata. - Setelah itu siramkan ke pangkal batang sawit yang
terkena jamur Ganoderma (baik yang sudah mati atau yang masih hidup). - Tiap batang Sawit
disirami 1 liter cairan GLIO melingkari pangkal batang pada tanaman sawit.
Peringatan:
Aplikasinya harus dilakukan pada
sore hari sekitar jam 16.00 s/d jam 18.00 agar larutan Natural GLIO tidak
terkena sinar matahari. - Pada tanaman yang terserang berat, tidak bisa diatasi
dengan Natural GLIO, tetapi harus tetap diberi lartan Natural GLIO agar sumber
penyakitnya bisa diatasi sehingga tidak pindah/ menular ke tanaman kelapa
sawit yang ada di sekitarnya.
BUSUK PUCUK DI KELAPA SAWIT
Serangan penyakit pucuk busuk (bud rot) haruslah diwaspadai pelaku sawit karena menyerang tanaman muda. Membuat pertumbuhan tanaman tidak sempurna.
Serangan penyakit pucuk busuk (bud rot) haruslah diwaspadai pelaku sawit karena menyerang tanaman muda. Membuat pertumbuhan tanaman tidak sempurna.
Dalam buku Bertanam Kelapa karangan Djoehana Setyamidjaja,
menyebutkan penyakit pucuk busuk juga menyerang tanaman kelapa sebagai akibat
serangan jamur Phytophthora palmivora, Erwinia sp., Bacillus sp.,gangguan
fisiologis dan diduga akibat sambaran petir. Gejala serangan dapat terlihat dari
pembusukan di bagian pucuk atau tunas bakal daun yang masih muda sebelum tumbuh
ke luar. Setelah itu, pembusukan ini menjalar ke bagian lain yang sekitarnya.
Dampaknya, pelepah akan mati dan layu. Di daun yang belum tua akan berakibat
pangkalnya terserang dan membusuk lalu menjadi menguning.
Tanaman kelapa sawit yang berada di lahan basah mestilah
waspada karena serangan lebih intens di daerah tersebut. Ada beberapa gejala
penyakit bud rot antara lain jamur berwarna pucat, condong dan akhirnya patah.
Lalu sedikit demi sedikit daun bawah berwarna kuning suram, tidak mengkilat,
dan menjadi coklat.
Serangan
paling mengkhawatirkan berada di titik tumbuh disini apabila batang dilubangi
akan keluar cairan berwarna kuning yang berbau busuk. Jika hal ini terjadi,
dampak yang dirasakan tanaman sawit adalah batang tanaman menjadi kerdil,
kurang berisi dan tumbuh tidak normal
Untuk pengendalian
penyakit ini bisa dilakukan sejumlah opsi sebagaimana yang terdapat dalam
beberapa referensi. Antara lain tanaman yang yang sudah terserang penyakit ini
sebelum titik tumbuhnya busuk dapat dipotong seluruh jaringan yang sakit.
Posisi jaringan ini berada agak di bawah bagian yang terinfeksi. Setelah itu
dapat dioleskan fungisida sistemik binomil dengan dosis 5 gram per pohon.
Cairan fungisida diberikan pada bagian yang telah dipotong untuk melindungi
dari serangan mikroorganisme. Supaya hasil fungisida lebih optimal dapat
ditambah dengan perekat perata AERO810, dosisnya 5 ml. Apabila gejala serangan
sudah dirasakan cukup berat maka pohon harus segera dibongkar
VIDEO KESAKSIAN
PERAWATAN PEMBIBITAN
TANAMAN BELUM MENGHASILKAN
TANAMAN MENGHASILKAN
DISTRIBUTOR RESMI PT NATURAL NUSANTARA
BAMBANG HENDRIYANTO
KONTAK /WA/SMS087839383561 - 081326912561
PENYAKIT – PENYAKIT YANG SERING MENYERANG TANAMAN
KELAPA SAWIT
Tanaman
kelapa sawit tidak lepas dari Hama penyakit tumbuhan (HPT). Jenis-jenis
penyakit yang menyerang tanaman kelapa sawit, yaitu :
PENYAKIT TAJUK (Crown disease)
Penyakit tajuk umumnya dijumpai pada tanaman muda berumur 1-4 tahun di lapangan. Penyakit bersifat genetis dan akan sembuh dengan sendirinya. Penyebab penyakit belum diketahui secara pasti. Penyakit akan menyebabkan terlambatnya tanaman memasuki periode generatif selama beberapa bulan.
Gejala
serangan :
Munculnya
pelepah daun yang tidak membuka sempurna dan bengkok pada pertengahannya dimana
anak-anak daun terputus-putus
Pada
bagian yang bengkok sering pelepah membusuk disebabkan oleh jamur sekunder
seperti Fusarium sp., Phytophthora sp
Usaha
untuk menekan serangan penyakit :
Bibit
yang terkena penyakit tidak perlu dibawa ke lapangan dan dimusnahkan.
Pemangkasan
pelepah sakit untuk mengurangi serangan penyakit.
PENYAKIT BUSUK PUPUS (Spear rot disease)
Penyakit ditemukan menyerang tanaman muda menghasilkan berumur lebih dari lima tahun. Penyebab penyakit belum diketahui dengan pasti, tetapi dari jaringan sakit yang diisolasi ditemukan : jamur Marasmius sp, Penicilium sp, Curvularia sp, Thielaviopsis serta bakteri Erwinia sp.
Gejala
serangan :
Gejala
awal terlihat jelas pada daun pupus yang menjadi layu, kering dan berwarna
coklat abu-abu, kemudian patah pada pangkalnya
Pupus
yang telah membusuk mudah dicabut, selanjutnya penyakit menyerang titik tumbuh
Gejala
lebih lanjut pada tanaman terserang berat, titik tumbuh rusak sama sekali jika
batang dibor akan mengeluarkan banyak cairan berwarna kuning dan berbau busuk.
Pada keadaan lanjut sebagian besar daun menjadi kering dan disusul matinya
tanaman
Usaha
untuk menekan serangan penyakit :
Membuang
semua jaringan busuk dan membakarnya.
Penuangan
fungisida dan antibiotik yaitu 1 gr Benlate + 1 gr streptomycin dalam 1 liter
air, dilakukan dengan interval 1 bulan.
PENYAKIT BUSUK TANDAN (Bunch rot)
Penyakit disebabkan oleh cendawan Marasmius palmivorus Sharples, suatu cendawan saprovit yang umum hidup pada bermacam-macam bahan mati/sisa makanan. Namun apabila terdapat bakal makanan yang cukup banyak cendawan mampu mengadakan infeksi pada jaringan hidup, dan dapat berubah menjadi parasit.
Gejala
Serangan :
Benang-benang
jamur yang berwarna putih mengkilat meluas di permukaan tandan buah. Pada
tingkat selanjutnya miselium yang berada dipermukaan buah mengadakan penetrasi
kedalam daging buah (mesocarp) yang menyebabkan busuk basah. Pembusukan ini
sangat meningkatkan kadar asam lemak
Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi penyakit :
Kelembapan
dan faktor lingkungan tanaman.
Jarak
tanam yang terlalu rapat menyebabkan daun-daun menjadi tegak sehingga
kelembapan diantara pelepah daun menjadi lebih tinggi.
Bunga
jantan yang dibiarkan membusuk dan TBS yang tidak dipanen akan menjadi makanan
cendawan Marasmius palmivorus.
Usaha untuk menekan serangan penyakit :
1. Secara kultur teknis :
Menanam
dengan jarak tanam yang sesuai dengan kelas lahan.
Membuang
semua bunga dan TBS yang busuk.
Melakukan
penunasan cabang daun (pruning) sebelum dan sesudah panen secara teratur di
sekitar pangkal batang.
Melakukan
kastrasi.
2.
Secara kimiawi :
Penyemprotan
fungisida dengan Antimucium WBR (ferril merkuri asetat) ditambah dengan perata
Actidone (Siklo Heximide) dan Difolatan (Kaptatol) 0,7 liter/ha dengan volume
semprot 150 liter/ha dengan interval 2 minggu.
Penyakit busuk pangkal batang yang menyerang tanaman kepala sawit disebabkan oleh jamur dari jenis Ganoderma sp.
Gejala
Serangan :
Daun
tombak lebih dari satu.
Kelayuan
menyeluruh seperti kurang air dan hara.
Nekrosis
daun tua dimulai dari pelepah terbawah.
Daun
tua yang mengering sengkleh
Terbentuk
buah cendawan dari pangkal batang.
Pada
tanaman muda daun menguning, mengering dengan cepat dimulai dari daun pada
pelepah terbawah dan akhirnya tanaman mati.
Tanaman
akan mati dalam waktu 6 –12 bulan setelah timbul gejala
Usaha
untuk menekan serangan penyakit :
Membersihkan
sumber infeksi sebelum penanaman, terutama pada areal bekas kebun kelapa atau
kebun kelapa sawit.
Tunggul-tunggul,
sisa-sisa akar sekitar tunggul dibongkar, dikumpulkan untuk dibakar. Batang tua
dipotong-potong, dikumpulkan, dirumpuk dan dibakar.
Peracunan
tanaman tua sebelum ditebang dapat mengurangi serangan Ganoderma pada generasi
berikutnya.
Menanam
bibit yang akarnya belum menembus polybag atau jika terjadi pelukaan akar harus
dioles dengan protektan (Colter)
Upaya
mencegah penyebaran serangan penyakit dalam kebun :
1.
Sensus pokok
Sensus
dilakukan terhadap tanaman umur 4 tahun. Pokok-pokok yang terserang penyakit
diberi tanda dan segera ditumbang.
2.
Pembongkaran pokok.
Tanaman
yang diberi tanda diracun dengan menggunakan Sodium arsenit atau Gramaxon
ataupun jenis lainnya pada batang yang segar agar cepar bereaksi. Pokok
ditumbang dengan membongkar bonggol batang bersama akarnya.
3.
Pembedahan (surgery)
Pembedahan
dilakukan terhadap tanaman sakit yang menunjukan gejala awal pada tanaman
berumur 10 tahun. Pembedahan dilakukan dengan membuang bagian yang telah
membusuk sampai dijumpai jaringan yang diperkirakan masih sehat. Arah
pembedahan dimulai dengan petunjuk munculnya badan buah atau mengetok batang.
Bagian dalam yang membusuk dibuang, termasuk bagian yang berwarna kuning.
DISTRIBUTOR RESMI PT NATURAL NUSANTARA
BAMBANG HENDRIYANTO
KONTAK /WA/SMS087839383561 - 081326912561